BandarLampung, Sumberpintar.com– Menyikapi perkembangan situasi keamanan ibukota Provinsi Lampung, komandan korem 043/Garuda Hitam (Gatam) memerintahkan pelaksanaan operasi patroli terpadu yang mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0410/KBL bersama unsur organisasi kemasyarakatan. Operasi yang digelar Minggu (14/9) malam itu bertujuan mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan keamanan (bangsit) dan menjamin stabilitas nasional di tingkat tapak.
Operasi yang diawali dengan apel pemberangkatan pukul 19.45 WIB di Markas Kodim 0410/KBL ini, menunjukkan kesiapsiagaan dan langkah pre-emptif TNI dalam menjaga stabilitas wilayah. Patroli dilaporkan langsung kepada Danrem 043/Gatam, dengan tembusan hingga seluruh kepala staf di jajaran Korem, menandakan pentingnya operasi ini dalam struktur komando.
Berdasarkan dokumen perencanaan operasi yang diperoleh media, patroli melibatkan sepuluh personel gabungan yang terdiri dari enam personel inti TNI-AD dari Kodim 0410/KBL, didukung oleh dua anggota Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor dan dua anggota Pemuda Pancasila. Mereka menggunakan kendaraan operasional TNI untuk mengamankan sejumlah titik vital strategis kota.
Lokasi yang menjadi sasaran pengamanan meliputi Rumah Dinas Wali Kota, Kantor Pemerintah Kota, Gedung Kejaksaan Tinggi Lampung, Kantor DPRD Provinsi, serta Tugu Adipura. Pemilihan lokasi-lokasi strategis ini menunjukkan pendekatan operasi yang terukur dan berorientasi pada pengamanan aset-aset krusial pemerintahan.
“Operasi ini merupakan implementasi dari peran Babinsa sebagai garda terdepan TNI yang melekat dengan masyarakat,” ujar Pasi Ops Kodim 0410/KBL, Mayor Inf Joko Sutrisno, ketika dikonfirmasi via sambungan telepon. “Sinergi dengan komponen bangsa seperti Banser dan Pemuda Pancasila memperkuat efektivitas pengamanan dan menjadi contoh nyata semangat bela negara.”
Perwakilan Banser Kota Bandar Lampung, Saiful Anwar, menegaskan kesiapan organisasinya untuk selalu mendukung upaya TNI dalam menjaga keamanan. “Kami hadir sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban. Ini adalah tugas kita bersama sebagai warga negara,” katanya.
Seluruh rangkaian kegiatan patroli dilaporkan berjalan aman, lancar, dan terkendali hingga operasi berakhir. Tidak ditemukan gangguan keamanan berarti selama patroli berlangsung. Masyarakat sekitar menyambut positif kehadiran patroli terpadu ini, yang dinilai mampu menciptakan rasa aman dan tentram.
Keberhasilan operasi ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi optimal antara TNI dan komponen masyarakat dalam menjaga stabilitas nasional. Rencananya, kegiatan serupa akan dilakukan secara berkelanjutan dengan pola dan sasaran yang menyesuaikan perkembangan situasi keamanan wilayah.