Lampung, Sumberpintar.com– Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, meresmikan Pembangunan Embung Kemiling yang berlokasi di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Sabtu (20/12/2025).
Proyek ini menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Provinsi Lampung menyelaraskan pertumbuhan infrastruktur dengan kelestarian lingkungan di kawasan permukiman yang kian padat.
Dalam sambutannya, Gubernur menekankan bahwa pembangunan embung ini merupakan jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi warga Kemiling selama bertahun-tahun, mulai dari persoalan genangan air saat hujan deras hingga semakin berkurangnya cadangan air tanah.
“Kita sadar air adalah kunci kesejahteraan. Selama ini warga sering khawatir saat hujan turun karena air datang tanpa permisi. Embung ini hadir agar air hujan tidak langsung terbuang ke hilir, melainkan dikelola dengan baik agar alirannya terkendali dan cadangannya bisa kita simpan,” ujar Gubernur.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga secara khusus menyampaikan terima kasih atas kedermawanan keluarga besar almarhum Zainal Abidin Pagaralam melalui Syafariah Widianti yang telah menghibahkan lahan seluas 1,5 hektar untuk pembangunan Embung Kemiling. Menurut Gubernur, kontribusi tersebut merupakan wujud nyata kepedulian sekaligus warisan semangat pengabdian bagi pembangunan Lampung.
“Tanah ini mahal harganya, namun keluarga beliau memberikannya dengan empati besar untuk kepentingan publik. Kita ingin manfaatnya berlipat ganda; selain mencegah bencana, area ini juga menjadi tempat warga bisa berolahraga, duduk menikmati sore, dan menghirup udara segar,” tambah Gubernur.
Sejalan dengan arahan Gubernur, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung, Budi Darmawan, memaparkan laporan teknis terkait pelaksanaan pembangunan Embung Kemiling.
Budi Darmawan menjelaskan bahwa proyek yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2025 dengan nilai Rp 6,98 miliar tersebut diselesaikan dalam waktu 120 hari kalender. Budi merinci, pekerjaan meliputi pembangunan area genangan, checkdam, jembatan hulu, struktur penahan beton atau dinding penahan tanah (DPT), hingga saluran pengelak yang terintegrasi.
“Embung Kemiling ini didesain dengan kapasitas tampung mencapai 30.000.000 liter air. Selain fokus pada fungsi teknis pengontrol debit air, kami juga membangun fasilitas pendukung berupa jogging track dengan panjang keliling sekitar 565 meter serta pagar pengaman.
Harapannya, infrastruktur ini tidak hanya kokoh secara fungsi, tetapi juga ramah bagi kegiatan sosial masyarakat,” papar Budi Darmawan dalam laporannya.
Sebagai wujud nyata komitmen terhadap pelestarian lingkungan, rangkaian peresmian Embung Kemiling juga diwarnai dengan kegiatan penanaman pohon Sungkai. Langkah ini dilakukan untuk mendukung fungsi konservasi sekaligus menjadikan kawasan embung lebih hijau dan asri.
Di akhir acara, Gubernur Lampung melakukan penandatanganan prasasti sebagai simbol bahwa fasilitas Embung Kemiling kini resmi menjadi milik bersama masyarakat Lampung untuk dijaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Pembangunan Embung Kemiling diharapkan membawa manfaat yang menyeluruh bagi masyarakat di wilayah Kota Bandar Lampung. Secara teknis, keberadaan embung ini menjadi benteng utama dalam mengendalikan daya rusak air dengan menampung aliran hujan sehingga mampu menekan potensi banjir di kawasan hilir.
Selain itu, fungsi konservasi air tanah menjadi prioritas guna menjaga ketersediaan air bersih bagi permukiman sekitar melalui peningkatan proses infiltrasi air ke dalam tanah.
Lebih dari sekadar infrastruktur sumber daya air, kawasan Embung Kemiling kini bertransformasi menjadi ruang publik yang inklusif. Melalui penataan lansekap yang rapi, masyarakat memperoleh sarana olahraga baru seperti jogging track serta area terbuka hijau yang mendukung kualitas hidup yang sehat.
Ke depan, Embung Kemiling juga diproyeksikan sebagai media edukasi lingkungan bagi generasi muda sekaligus destinasi rekreasi lokal yang mempercantik wajah Kota Bandar Lampung.







