SumateraUtara,Sumberpintar.com– Dirbinmas Polda Sumatera Utara bersama rombongan lakukan anjangsana ke Buya Syekh Ali Akbar Marbun pendiri Pondok Pesantren AlKautsar Al Akbar di Sumatera Utara.
Dirbinmas Polda Sumut, Kombes Pol Yus Nurjaman, kunjungan ini bentuk sinergi bersama Ulama menciptakan keharmonisan dalam mewujudkan kecintaan kita kepada alim Ulama.
Kombespol Yus Nurjaman menekankan pentingnya peran Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak pelayanan kepolisian di masyarakat.
“Bhabinkamtibmas adalah garda terdepan Polri. Laksanakan tugas dari hal kecil hingga besar dengan penuh tanggung jawab. Bhabinkamtibmas harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat binaannya,” tegasnya. Ia juga mengingatkan pentingnya pemetaan wilayah binaan karena setiap daerah memiliki karakteristik, sekaligus mendukung 9 program pokok Kapolda Sumut, “tambahnya.
Ketua LPBHNU Kota Bandar Lampung sekaligus pendiri LBH Petarung Besarung Lampung ADV Gunawan.,SH.,MH.,CIL, Dir Binmas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Yus Nurjaman dan Team lakukan anjangsana,minta doa restu, dan bimbingannya Buya Syeh Ali Akbar Marbun pendiri Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar di Sumatera Utara.
Buya Syekh Ali Akbar adalah seorang ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara beliau merupakan santri atau murid dari Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani di Mekkah pada tahun 1978.
Beliau juga merupakan anggota Pengurus Harian Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Buya Syekh Ali Akbar Marbun menyambut rombongan dengan penuh kasih sayang bahkan kami di berikan kenang-kenangan berupa kain sarung dan tasbih dan diijasahkan solawat nabi.
Pendiri dari Pesantren Al Akbar ini adalah Syech Ali Akbar Marbun. Syech Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan, letaknya + 28 KM dari kota Barus Kabupaten Tapanuli Tengah, atau + 280 KM dari kota Medan.
Beliau adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun (Alm) dengan ibunya Hj. Chadijah br. Nainggolan (meninggal pada usia + 105 tahun) adalah petani dan orang yang taat beragama Islam.
Pendidikannya dimulai dari Sekolah Dasar, setelah tamat, melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Karena sewaktu belajar di sekolah umum tidak mempelajari ilmu agama, maka setelah tamat dari SMP beliau pergi ke Bedagai Sei Rampah untuk belajar Al-Qur’an dan Ilmu Fiqh kepada Khalifah Umar yang terkenal dengan kalimannya di daerah Tanjung Beringin Serdang Badagai.
Setelah belajar lebih 1 tahun kepada Khalifah Umar, beliau melanjutkan belajarnya kepada Syech Baringin Zainal Abidin seorang Alim dan Keramat dari Sei Senggiling Tebing Tinggi dan Syech Faqih Kayo dibidang Tauhid dan Tasawwuf serta mengambil Tarekat Samaniyah selama lebih dari 1 tahun.
Selanjutnya beliau belajar ke Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh Syech Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H. Abdullah Musthafa Nasution dan guru besarnya Syech Abdul Halim Lubis yang terkenal dengan sebutan Tuan Naposo.
Sambil belajar di Pesantren Musthafawiyah beliau juga belajar kepada seorang Alim dan Kramat Syech Abdul Wahab di Muara Mais dan Syech Abdul Majid Tambangan Tonga seorang ulama yang terkenal dalam bidang Fiqh, beliau-beliau ini semua belajar di tanah suci Mekkah dan tinggal di Tapanuli Selatan.
Selama belajar di Pesantren Musthafawiyah sewaktu libur Pesantren, beliau pergi ke Propinsi Sumatera Barat tepatnya di kota Bonjol kepada Tuan Syech Muhammad Said seorang Alim dan Keramat dan pengikut Tarikat Naqsyabandiyah.
Setelah belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syech Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah dengan menumpang kapal laut Ambolombo selama 2 minggu.
Setelah menunaikan ibadah haji, beliau tinggal bermukim di Mekkah untuk belajar. Mula – mula belajar di Masjidil Haram, karena pada masa itu Para Ulama terkemuka ramai mengajar di Masjidil Haram. Disanalah beliau belajar kepada Al-Fadhil Al-Alim Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani, seorang alim dan terpandang di tanah suci Mekkah dan termasyhur dalam bidang Hadits. Dan juga belajar kepada Sayyid Amin Al Kutbi, Sayyid Al-Arabi, Syech Thaha Yamani, Syech Muhammad Hindi, beliau juga belajar kepada Sayyid Hasan Fad’aq, Syech Muhammad Nur Saif, Syech Thaha As Syaibi, Sayyid Hamid Al-Kaff belajar dirumahnya selama di Mekkah.
Beliau juga belajar pada Madrasah As Saulatiyah, salah satu Madrasah pertama yang didirikan di kota suci Makkah oleh Siti Saulatiyah seorang perempuan kaya dari India.
Setelah belajar lebih dari 4 tahun di Saulatiyah, beliau melanjutkan belajar ke Perguruan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani sampai pulang ke tanah air. Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani adalah seorang ulama terkenal di mancanegara ini, anak dari Sayyid Alawi Abbas Al-Maliki guru pertama Syech Ali Akbar Marbun.
Maka pada tahun 1978 Syech Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar.







